Stroke Perdarahan dan Stroke Infark

Stroke Perdarahan dan Stroke Infark - Stroke merupakan gangguan fungsional otak fokal maupun global yang terjadi secara akut, berlangsung lebih dari 24 jam, terjadi akibat gangguan peredaran darah otak. Termasuk disini perdarahan subarachnoid, perdarahan intraserebral dan iskemik atau infark serebri. Tidak termasuk disini gangguan peredaran darah otak sepintas, tumor otak, stroke sekunder karena trauma (WHO,1986).

Penentuan terapi stroke saat ini berdasarkan jenis patologi stroke iskemik atau perdarahan. Diagnosis baku emas (gold standard) dengan menggunakan CT Scan atau MRI yang jumlahnya masih sangat terbatas di Indonesia. Berbagai skoring untuk menentukan jenis patologi stroke tetapi reliabilitasnya belum teruji. Suatu tes diagnostik pengganti, Algoritma Stroke Gadjah Mada (ASGM), dapat digunakan sebagai diagnosis pengganti dalam menetukan jenis patologi stroke dengan parameter penurunan kesadaran, nyeri kepala dan refleks babinski ( Dahlan 1999 ; Lamsudin, 1999). Berdasarkan anamnesis penderita ini hanya ditemukan adanya penurunan kesadaran, diawali nyeri kepala, pelo dan kelemahan anggota gerak kiri. Berdasarkan anamnesis terdapat penurunan kesadaran serta pada pemeriksaan didapatkan refleks babinski positif, dan penurunan kesadaran sehingga menurut ASGM, penurunan kesadaran dan refleks babinski positif pada penderita ini, maka diagnosis dicurigai sebagai stroke perdarahan.

1. Stroke perdarahan
Lebih kurang 15% penderita stroke, mengalami stroke perdarahan. Termasuk didalamnya perdarahan intraserebral, perdarahan subarakhnoid akibat pecahnya aneurisma, malformasi arteriovenosa, alkoholisme, diskrasia darah dan angiopati amiloid (Toole, 1990 ; Lindsay, 2000).

Perdarahan intraserebral lebih sering terjadi daripada perdarahan subarakhnoid, juga lebih banyak menyebabkan kematian dan disabilitas daripada infark dan perdarahan subarkhnoid, lebih sering pada orang kulit hitam dewasa muda. Perdarahan intraserebral spontan dibedakan atas perdarahan primer dan perdarahan simtomatik sekunder, penyebab utama simtomatik adalah aneurisma, AVM, tumor dan kelainan pembekuan darah. Sebagian besar perdarahan primer (70 - 80%) berhubungan dengan hipertensi, sedangkan lokasi yang paling sering untuk perdarahan tipe ini adalah ganglia basalis (65%), batang otak (10%) serebelum (10%), subkortikal(15%) (Heiskanen,1993).

Faktor risiko tertinggi untuk terjadinya perdarahan di otak adalah hipertensi. Pecahnya mikroaneurisma dalam arteriola, menyebabkan perdarahan di thalamus, pons atau serebellum, dikarenakan di daerah tersebut pembuluh darah arteri yang pendek, lurus dan sedikit cabang. Jarak antara arteri dan kapiler relatif pendek, sehingga arteriola harus menahan tekanan tinggi yang berasal dari arteri besar ( Mardjono, 1998).

2. Stroke Infark
Hampir 85 % dari semua stroke disebabkan oleh stroke iskemik atau infark, yang terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke otak. Pada keadaan normal, aliran darah ke otak adalah 58 ml/100 gram jaringan otak setiap menit. Bila hal ini turun sampai 18 ml/100 gram jaringan otak setiap menit maka aktivitas listrik neuron terhenti tetapi struktur sel masih baik, sehingga gejala klinis masih reversibel (Toole, 1990 ; Lindsay, 2000).

Recurrent Stroke
Meskipun stroke itu sendiri memiliki onset yang akut, namun bagi pasien yang selamat, mereka harus menghadapi kemungkinan yang berlangsung kronik. Yang sering dialami adalah : recurrent stroke, demensia dan depresi (Asmedi dan Lamsudin, 1998)

Studi terakhir menunjukkan, plak aterosklerotik di arkus aorta dengan tebal > 4mm, merupakan faktor risiko untuk terjadinya recurrent stroke dan gangguan vaskuler lain (infak miokard, emboli perifer, dan kematian akibat vaskuler) (Greenberg, 2001).

Referensi :
Asmedi A., Lamsudin R., 1998, Manajemen Stroke Mutakhir: Prognosis Stroke dalam Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 14 nomer 1

Greenberg M.S., 2001, Handbook of Neurosurgery, 5th Edition, Thieme, Medical Publisher, New York

Lamsudin, R., 1997, Algoritma Stroke Gadjah Mada (disertasi doctor), Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta

Lindsay,K.W., 2000, Limb Weakness, Neurology and Neurosurgery Illustrated, Third Edition, Longman Group (FE) Ltd, Hongkong.

Toole,J.F., 1990, Cerebrovasculer Disorder, Fourth ed. Reven Press BookLtd., New York

No comments:

Post a Comment