Hernia Nukleus Pulposus

Hernia nukleus pulposus - Hernia nukleus pulposus adalah suatu keadaan dimana nukleus pulposus menonjol keluar, untuk kemudian menekan ke arah kanalis spinalis melalui anulus fibrosus yang robek (Harsono dan Suharso, 1996 ), atau jebolnya nukleus pulposus ke dalam kanalis vertebralis akibat degenerasi anulus fibrosus intervertebrale (Mardjono, 2000).

Pada umumnnya penyebab langsung adalah suatu trauma, baik yang akut maupun kronik yang mengakibatkan fibrosis dan bagian lateral dari ligamentum posterior, tetapi dapat juga di bagian sentral (Lindsay, 1997). Trauma dapat berupa mengangkat barang berat pada posisi membungkuk, atau melakukan gerakan badan tertentu secara tiba-tiba atau trauma langsung pada daerah lumbal. Meski demikian, pada umumnya HNP dianggap diakibatkan oleh degenerasi diskus intervertebrale.

Hernia nukleus pulposus merupakan salah satu penyebab nyeri punggung bawah yang utama. Skiatika dilaporkan terjadi pada 1-10 % populasi. Nyeri punggung bawah yang terjadi biasanya ringan dan self limited. Rasio laki-laki dan perempuan sebanding, dengan puncak insidensi 25-45 tahun. Pada kasus yang akut, anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti sangat dianjurkan. Bila kasus didahului oleh faktor trauma gerak yang jelas, maka penyebab yang paling mungkin adalah HNP atau strain otot lumbal. Hernia nukleus pulposus akan dieksaserbasi oleh duduk dan membungkuk, sementara strain otot akan dieksasrebasi oleh gerakan berdiri dan memutar (Humprhey, 1999).

Gejala utama dari HNP berupa rasa nyeri didaerah punggung bawah yang terjadi secara akut, dapat menjalar melalui nervus ischiadicus yang dirasakan didaerah gluteus, paha bagian belakang sampai tungkai dan kaki (Lindsay,1997). Gejala lain yang dapat ditemukan pada HNP adalah gangguan sensoris dan motoris, berupa parestesi, hipoestesi atau paresis pada dermatom yang bersangkutan. Juga dapat dijumpai refleks achilles yang menurun sampai arefleksia dan atropi otot tertentu. Adanya gejala iritasi atau penekanan pada akar saraf dapat dibangkitkan dengan pemeriksaan klinis. Gejala lain yang dapat ditemukan pada HNP dapat berupa lordosis lumbal yang mendatar, skoliosis, rasa nyeri tekan pada punggung bawah, serta spasme otot punggung (Mardjono, 2000).

Pemeriksaan gold standard untuk diagnosis HNP adalah MRI. Hasil MRI dapat abnormal pada orang sehat tanpa gejala,sehingga keputusan terapi pada HNP adalah gejala dan tanda klinik, dan bukan abnormalitas MRI (Humprey,1999).

Referensi :
1. Humphreys, C., 1999. Clinical evaluation and treatment options for the herniated lumbar disc. American Family Physician; 59(1):575-576.
2. Mardjono,M., Sidharta,P., 2000. Neurologi Klinis Dasar , cetakan ke 8, P.T. Dian Rakyat, Jakarta

No comments:

Post a Comment